Jumat, 13 Juli 2012

TEKNIK RADIOGRAFI SISTEM PENCERNAAN ATAS (UPPER DIGESTIVE SYSTEM) (PART I)


I.    PENDAHULUAN
Sistem pencernaan merupakan sistem yang terdiri dari beberapa organ yang berfungsi mencerna makanan dan minuman.
Sistem pencernaan secara keseluruan meliputi saluran pencernaan dan organ-organ assesoris. Saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, pharing, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Yang berakhir pada anus. Sedangkan organ assesoris meliputi kelenjar ludah, pankreas, hati, dan kandung empedu.
Sistem pencernaan memiliki tiga fungsi utama, yang pertama mengolah makanan, minuman, vitamin dan mineral menjadi karbohidrat, lipida, protein. Makanan yang komplek akan dihancurkan sehingga mampu untuk diserap. Fungsi S.Pencernaan yang kedua adalah mengabsorsi/menyerap zat-zat makanan, air, vitamin dan zat-zat bermanfaat lainya yang telah dihancurkan, diserap dari saluran pencernaan masuk kedalam peredaran darah atau kapiler-kapiler limfatik. Fungsi yang terakhir adalah memisahkan d berbagai zat-zat yang tidak mampu dimanfaatkan tubuh manusia dalam bentuk semisolid yang dikeluarkan dari tubuh.
Ada dua teknik pemeriksaan yang umum pada sistem pencernaan atas, dimana peda pemeriksaan ini menggunakan media kontras.
1.   Esofagografi, merupakan satu prosedur pemeriksaan khusus  untuk mengevaluasi anatomi dan fungsi dari pharing dan esofagus dalam proses menelan. Pemeriksaan ini disebut juga dengan Barium Swallow.
2.   Oesofagus-Maag-Duedenum (OMD), merupakan suatu prosedur pemeriksaan yang digunakan untuk mengevaluasi  bagian distal esofagus, lambung (Maag) dan duodenum. Pemeriksaan ini dikenal juga dengan istilah Upper Gastrointestinal Series (UGI) atau upper GI. Pada pemeriksaan ini barium sulfat dicampur dengan air dalam hal ini disebut sebagai media kontras untuk mengisi saluran-saluran pencernaan. Opasitas yang dihasilkan pada radiograf pemeriksaan ini merupakan media kontras barium sulfat yang telah mengisi lambung dan duodenum.
II.   ANATOMI SALURAN PENCERNAAN ATAS
1.   Rongga Mulut.
Merupakan bagian pertama dari sistem pencernaan. Strukturnya meliputi gigi geligi atas dan bawah, palatum lunak (palatum durum) dan palatum lunak (paltum mole) bagian ujung dari palatum lunak pada bagiam midposterior disebut palatine uluva, lidah membentuk bagian dasar rongga mulut yang pada bagian posterior berhubungan dengan pharing. Rongga mulut memiliki organ-organ assesoris yang berupa kelenjar-kelenjar ludah antara lain kelenjar parotis, sub mandibularis/submaxilaris dan sublingualis.

2.   Pharing
Merupakan saluran pencernaan selanjutnya setelah rongga mulut. Pharing terbagi menjadi tiga bagian Nasopharing, Oropharing dan Laringopharyng. Pada laringopharing ini pharing berlanjut ke esofagus.

3.   Esofagus
Merupakan bagian ketiga dari saluran pencernaan. Esofagus merupakan saluran otot yang memiliki panjang 25 cm dan diameter 2 cm dimulai dari laringopharing (setinggi kartilao cricoid atau setinggi C5/6) menyambung pada lambung setinggi T11. Esofagus terletak diantara vertebra thoracal dan trachea, dimana vertebra thoracal terletak dibagian posterior esofagus sedangkan trachea terletak dianterior esofagus. Jantung terletak persis dibagian anterior esofagus bagian distal. Oleh karena letaknya tersebut esofagus memiliki beberapa karakteristik antara lain memiliki dua penyempitan/indentasi dan satu dilatasi. Indentasi pertama akibat pendesakan pada esofagus oleh archus aorta dan yang kedua pendesakan oleh bronchus utama kiri. Sebuah dilatasi terjadi persis sebelum esofagus melewati diafragma setinggi T10.
Setelah melalui diafragma bagian esofagus yang terletak di rongga abdomen disebut cardiac antrum, panjangnya sekitar 1-2 cm dan memiliki bentuk melengkung tajam ke arah kiri intuk bersambungan dengan lambung. Persambungan antara esofagus dengan lambung disebut esofagogastric junction atau orifisium cardiac. Umumnya persambungan esofagus dengan lambung inu letaknya sangat berdekatan dengan diafragma oleh karena itu mengalami pergerakanmengikuti pergerakan nafas. Esofagus merupakan organ yang tersusun atas otot sirkular dan longitudinal. Pada proses menelan otot-otot ini mengalami gerak peristaltik yaitu suatu gerak kontraksi otot seperti gelombang yang berkelanjutan, sehingga makanan yang ada didalamnya terdorong.
Gb. 1 Anatomi Esofagus
4.   Lambung
Lambung terletak diantara esofagus dan usus halus.merupakan dilatasi terbesar dari saluran pencernaan. Ketika dalam keadaan kosong lambung dalam keadaan kempis dan ketika menerima makanan maka bentknya akan mengembang. Struktur lambung meliputi esofagogastrik junctin merupakan persambungan antara esofagus dengan lambung atau disebut juga dengan orifisium cardiac. Pada bagian ini terdapat otot sirkular yang disebut dengan cardiac sphingter yang mengatur makanan melewati orifisium cardiac. Orifisium cardiak juga mengacu pada lubang pada ujung akhir esofagus menuju lambung. Lambung memiliki tiga bagian utama yaitu fundus, body (corpus) dan pilorus portion. Fundus merupakan bagian yang menggembung pada sisi superior-lateralis lambung. Sedangkan bagian bawah fundus merupakan bagian terbesar lambung yang disebut dengan body/corpus. Bagian ini memiliki dua lengkukng pada masing-masing sisi medial dan lateral. Sisi medial memiliki lengkung yang lebih pendek disebut kurvatura minor, sedangkan sisi lateral disebut kurvatura mayor. Bagian utama yang ketiga dari lambung disebut pilorus portion. Pilorus portion memiliki tiga bagian yaitu pilorus antrum, pilorus canal dan orifisium pilorus yang merupakan sebuah lubang pada bagian akhir dari distal lambungsebelum ke duodenum.
Gb. Anatomi Lambung
  

5. Duodenum
Duodenum merupakan bagian akhir dari sistem pencernaan atas. Panjangnya sekitar 20-24 cm merupakan bagian dari usus halus yang terpendek dan terlebar. Bentuknya seperti huruf  “C” terletak berdekatan dengan pangkreas. Duodenum memiliki bagian-bagian yaitu bulbus duodenal, superior portion, desenden duodenal, horizontal portion, asenden portion dan fleksura duodenojejunal. Pada bagian fleksura duodenojejunal malekat otot yang disebut ligamentum Treitz.
Gb. 3 Anatomi Duodenum